Terik matahari di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, tak menyurutkan animo para metal head untuk menghadiri ajang Hammersonic Festival 2023. Semakin malam, massa yang didominasi dengan atribut serbahitam terlihat memadati lokasi acara. Semua larut dalam euforia ingar bingar musik metal.

Saat band metal asal Bandung, Burgerkill, tampil, keriuhan kian terasa. Aksi penonton menggila. Headbanging, moshing, hingga crowdsurfing terlihat dilakukan para begundal diiringi lagu-lagu cadas Burgerkill semacam “Penjara Batin”, “Shadow of Sorrow”, serta “Roar of Chaos”.

Atmosfer di Pantai Karnaval Ancol bertambah meriah pada hari kedua festival. Metal head yang berdatangan bertambah banyak dibandingkan dengan hari pertama. Maklum saja, band heavy metal asal Amerika, Slipknot, akan tampil sebagai pemuncak acara.

Sebelum penampilan Slipknot, band heavy metal dari Florida, Trivium, tampil terlebih dahulu. Sang vokalis, Matt Heafy, yang terlihat menggunakan batik di awal pementasan, sukses membuat metal head bergoyang. Teriakan lantangnya meminta para metal head membentuk wall of death. Itu semacam teriakan untuk memisahkan penonton menjadi dua sisi. Kemudian, setelah alunan musik masuk, penonton dari dua arah berbeda akan berlari membentuk kerumunan ke tengah menyerupai sebuah bentrokan. Circle pit besar terlihat saat Trivium membawakan lagu-lagu andalannya, “Silence in the Snow”, “the Heart from Your Hate”, dan “Sin and the Sentence”.

Energi penonton seakan tak pernah habis mengikuti entakan musik keras Slipknot yang menutup aksi panggung spektakulernya dengan lagu “Surfacing”.

Jelang tengah malam, band yang telah dinantikan para metal head pun tampil. Tepat ketika layar hitam besar bertuliskan Slipknot yang menutupi panggung tersingkap, teriakan penonton sontak menggema. Para maggots, julukan untuk penggemar Slipknot, langsung riuh melakukan moshing saat lagu “Disasterpiece” dikumandangkan. Semua ikut bernyanyi mengikuti suara sang vokalis Corey Taylor. Energi penonton seakan tak pernah habis mengikuti entakan musik keras Slipknot yang menutup aksi panggung spektakulernya dengan lagu “Surfacing”.

Selama dua hari, Pantai Karnaval Ancol memang tak ubahnya desa para metal head. Konser musik berpindah-pindah panggung, saling berkenalan para penggemar dari tempat-tempat yang jauh, stan-stan yang menjual pernak-pernik metal, klinik musik cadas, dan gerombolan berpakaian hitam-hitam yang tersebar di berbagai titik di venue tersebut.

Metal head yang hadir tak hanya dari dalam negeri, beberapa pencinta musik metal dari luar negeri pun terlihat turut larut dalam euforia gelaran Hammersonic 2023. Metal head dari Jerman, Lukass, mengatakan, dirinya terbang jauh-jauh dari bagian barat Jerman untuk menghadiri Hammersonic. Dia menempuh penerbangan selama 18 jam untuk sampai ke Jakarta.

Lukass membandingkan Hammersonic dengan Waken, festival metal di kampung halamannya. Menurut dia, tak akan lama lagi festival di Tanah Air dapat menyamai gelaran-gelaran di Eropa. "Atmosfernya menyenangkan sekali di sini," kata dia.

Foto

Edwin Putranto

 

Teks

Edwin Putranto dan Fitriyan Zamzami

 

Desain

Baskoro Adhy

top

Terhipnotis Atmosfer Energi Liar Musik Metal